Tuesday, March 23, 2021

Salah Melihat


    Ketika sahur di bulan Ramadhan sekitar pukul 3.15 menit sudah turun hujan. Ada tetanggaku yang bernama Pak Burhan memiliki kolam ikan lele. Karena hujan yang deras, air dan ikan lele yang ada di kolam itu meluap kemana-mana sehingga Pak Burhan harus mencari kembali ikan lele itu. Pak Burhan membawa tempat sampah bekas dan payung supaya tidak kehujanan. Pak Burhan mencari ikan lele tanpa memakai sandal. Ada tetanggaku yang bernama Pak Yadi yang rumahnya juga dekat dengan rumah Pak Burhan yang kebetulan sedang duduk di teras rumahnya melihat ada orang yang sedang berada di depan rumah Pak Burhan. Kata Pak Yadi itu maling. Pak Yadi pun bingung dan langsung memberitahukan ke tetangga lain lewat sms. Tetangga yang di sms itu langsung pergi ke depan rumah Pak Burhan. Sampai di depan rumah Pak Burhan ternyata itu bukan maling melainkan Pak Burhan yang sedang mencari ikan lele yang hilang. Pak Yadi pun meminta maaf kepada Pak Burhan dan tetangganya karena mengira Pak Burhan maling. Pak Burhan menjawab: "Tidak apa-apa. Jika seperti itu Pak Yadi peduli terhadap tetangganya." Kata Pak Burhan.

Menunda Waktu


    Pada Pagi hari, sekitar pukul lima pagi, ada empat anak perempuan yang bernama

Yani, Zahra, Nurma, dan Putri yang sedang jalan-jalan pagi. Mereka selalu

bersama dan telah menjadi sahabat. Selalu bermain bersama, berangkat dan

pulang sekolah bersama, dan jalan-jalan pagi pun bersama. Mereka pun berangkat. 

    Saat berjalan, Putri berkata, "Nanti kita pulang cepat ya. Aku disuruh ibuku membersihkan rumah!"

    "Aku juga." kata Nurma.

    "Aku juga disuruh ibuku untuk menjaga adikku." kata Yani dan Zahra.

     "Ya sudah." kata Nurma.

    Karena mereka sangat lelah dan akhirnya mereka beristirahat di sebuah gardu dengan waktu yang mereka telah tentukan lima belas menit. Mereka sangat lelah dan akhirnya mereka menunda waktu lima belas menit menjadi tiga puluh menit tanpa mereka sadari bahwa harus pulang cepat.

    "Ya ampun. Aku lupa. Harusnya kita pulang cepat kan!" kata Yani.

    "Kita menunda waktu. Ini sudah tiga puluh menit!" kata Putri yang telah melihat jam tangannya.

    "Mengapa kita bisa menunda waktu lima belas menit menjadi tiga puluh menit?" kata Zahra penuh pertanyaan.

    "Apakah kita sangat lelah dan akhirnya kita menunda waktu tanpa kita sadari?" kata Yani.

    "Bisa jadi." kata Putri.

    "Ya sudah. Ayo kita pulang." kata Nurma.

    Mereka pun bergegas pulang. Sampai di rumah, mereka meminta maaf kepada ibu mereka masing-masing karena telah menunda waktu dan mereka tidak akan mengulanginya lagi.